Pujangga bersedih
Ini datang secara tiba-tiba
Bukan cerita yang sengaja dibuat-buat
Kejanggalan datang sesaat kenyataan itu begitu perih
Pujangga bertekuk lutut pada kegalauan
Memohon agar kegalauan merubah semua konsekuensinya
Pujangga berubah tumpul kini
Tak tahu untuk beberapa lama
Tak tahu untuk beberapa ribu detik
Pujangga terus berusaha menyanjung diri sendiri
Pujangga berusaha berdiri tegap menghadapi terpaan ombak
Ombak yang begitu jahat
Bukan merenung karena kesalahan
Tetapi merenung kenapa berakhir buruk
Sipu malunya kini berubah kronis
Dan ironisnya semuanya adalah fakta
Pujangga ingin mengahampiri kematian suri nampaknya
Memejamkan mata sejenak untuk beberapa tahun
Sampai pada hari kebangkitannya lagi akan keharuan yang memukulnya
Pujangga rasanya ingin menulis syair. Kutukan perasaannya untuk terakhir dan dikubur dalam liang lahat
Demi mengubur kenyataan itu untuk selamanya
Hingga usang termakan ulat tanah