Dua manusia kecil belum berumur
Dihadapkan dengan masa sulit
Mereka berjuang demi masa depannya
Mencari sebongkah logam dan secabik kertas bernilai untuk hidupnya
Mengais sisa - sisa barang yang mungkin tak ada harganya bagi sebagian manusia
Sampah
Iya.. Sampah
Itu adalah tumpukan sampah yang mereka gali
Hal yang tidak lazim dan tidak pantas dilakukan bagi kaum sepantaran mereka
Hatiku teriris dahsyat seketika melihat kejadian ini
Banyak manusia kecil belum berumur lainnya yang sedang asyik menikmati mainan mahalnya
Tapi, apa mereka merasakan kegembiraan itu?
Aku rasa tidak
Disaat teman sebayanya bermain di atas matras yang empuk, sembari makan siang dan disuapi oleh para susternya, dan sedang tertawa lepas bermain video game di dalam ruangan berpendingin yang nyaman, dua bocah kecil yang masih jauh akan dosa ini justru sedang mencoba merubah garis hidupnya.
Sungguh ironis
Lalu
Beberapa menit setelah aku memandangi mereka, segera aku hampiri mereka untuk memberi kedua anak itu dua buah coklat dan uang
Anak kecil (Ara) ini berterima kasih dengan jawaban tegasnya, aku terkagum hebat setelah mendengar jawabannya yang tegas seakan ia hidup bukan untuk mengemis belas kasihan
Ayu, ialah adik dari Ara sang bocah laki - laki yang sempat berbicara denganku
Ara yang memberi tahuku bahwa anak perempuan kecil yang berdiri agak jauh darinya itu adalah adiknya
Hebat, kekagumanku muncul lagi terhadap anak kecil ini, ia mampu menjaga adik perempuannya untuk berkeliling mencari barang layak yang tersisa di tumpukan - tumpukan sampah berbau tidak sedap itu
Ini hanya sepenggal cerita pendek tentang kehidupan anak kecil yang malang
Masih banyak di luar sana bahkan di dunia ini yang mengalami kisah hidup sama seperti Ara dan Ayu, atau bahkan mengalami kepedihan yang lebih
Semoga Tuhan menjadikan seluruh anak kecil yang hidup di dunia ini menjadi sosok yang hebat dan berguna bagi dunia.