Ratusan lembar ke belakang aku eja kembali
Tak sadar ternyata pencapaian baitku telah berjatuhan jutaan baris kata tak bertepi
Ketika mata di kaitkan kembali dengan kail lama
Ternyata aku masih tergelincir ke dunia kata
Merontokkan tulang belakangku demi menggariskan kata satu halaman bualan
Terpontang - panting isi otak demi koceh berharga yang sukar di telan
Kecanduan tak berdosis
Dapat berkoceh tentang semua kepalsuan romansa hidup yang seakan tampak manis
Bisa semauku, dari A dan mungkin akan langsung terjun ke S
Ini dunia bebas
Aku dapat memahat segala bentuk kata
Bisa ku runcingkan, dan bahkan dapat segera ku tumpulkan sesuai kehendak
Sekiranya,
Dari "Lentera Kemunafikan", "Omong kosong", "Pesan Semesta", "Cerminan", bahkan sampai "Frase Caci Sang Penguntit".