Berlari bergemuruh mencoba memasuki lumbung perasaan hatimu
Pendakian setapak demi setapak
Hingga nafas terengah
Namun tak ku pedulikan
Meski hanya berbekal sebotol kecil air
Dan tonggak kayu yang tak bertuan pun setia menemaniku semenjak awal pendakianku ini
Tak menapikkan inginku untuk segera mendobrak gerbang hati yang kau kuasai
Namun aku yakin lentera ilahi turut serta berdampingan denganku
Doa ibu pun tak luput dan tak pudar termakan serangga
Doa ibu tetap hinggap di batin walau bencana apapun terjadi di hariku
Seperti itulah fakta di balik pendakianku demi kau
Bukan hanya hewan pemangsa terganas rintanganku
Udara dingin yang membekukan air mata pun turut hadir
Bahkan hujan yang turun sederas tangisanku demi kau pun sempat bergelimpang
Inilah pembuktianku akan cinta
Cinta bukan sekedar
Cinta yang tak hanya diucap
Namun cinta yang abadi dari seorang aku khalifah cinta.