Dia dan Dia

Mataku bergairah
Kedua bola mata ini berbayang lekuk tubuh wanita hara
Aku terkesima tak ingin menutup kelopak mataku
Duniaku dia
Terkelir indah kornea mataku bila terpantul cermin, bayangannya, iya menutupi seluruh bagian mataku

Kulit mulusku menyublim seketika bila paras tubuhnya terus membayangi mata jasmani, mata hati, dan mata pikranku
Surgaku dia
Bidadari yang lebih dari bingkisan istimewa saat malam natal
Meski aku bertuhan satu

Dari bayangnya lalu berubah menjadi angan
Setelah puluhan hari mataku berbayang sang bidadari
Kali ini merasuki pikiran kotorku
Aku ingin meniduri sang bidadari itu
Imajinasiku dia

Batinku mulai terikat kencang hawanya
Meski jauh dan entah dimana ia berada

Ragaku mulai goyah
Seperti tak bertulang
Gerakan tubuhku mulai kaku
Aku terhipnotis auranya
Inspirasku dia.