Pagi Ini

Kulayangkan pandangku melalui jendala kamarku yang berjeda tipis di bidik tirai
Setitik sinar pantulan matahari perlahan mendesak memasuki kamar gelapku
Tembok usang yang penuh akan coretan magis pelukis amatir berdera kepanasan
Baru hanya setitik, belum titik ke dua, namun terasa perih

Aku terbiasa dengan kegelapan suram
Jarang ku membiarkan sedikit cahaya mengusik ketentraman kamarku

Aku terbiasa berbaring tanpa cahaya, seperti mumi yang nyaman dengan peti persegi nya
Jarang ku membiarkan halaman depan rumahku menampakkan keburukannya

Aku mulai tak nyaman dengan kebisingan kicauan burung yang berlalu lalang pagi ini
Semestinya saat ini aku sedang bermain dalam mimpi-mimpi luar biasaku
Aku tidak ingin seseorang mengintai kegiatanku dari celah jendela kamarku yang terbuka, meski ini pagi
Dan aku membenci ini, masa di mana aku yang seharusnya sedang tergolek tak berdaya menikmati keindahan dunia bawah sadarku.